Jumat, Oktober 24, 2008

Bahnan, SKM, MKes



Cei...cie..cie, nah tahu Bahnankan, itu loh yang dulunya sekamar dengan effendi dengan agus seilan (ini juga ntah dimana).Yang dulu paling pinter ber-Puisi...pasti inget dong. Nah..Bahnan akhirnya ketemu juga setelah sekian lama nggak ada khabar, kebetulan minggu kemaren sedulurku ada acara nikahan, jadi saya sempetin untuk ngontak beliau, allhamdullilah diketengah kesibukan sobat bahnan, beliau masih nyempetin ketemu aku.

Emang cukup lama nggak ketemu bahnan, bayangin tahun 1992 bersama beberapa rekan yang lain bahnan ditempatin di Provinsi Sumatera Selatan, dan itupun nggak dikota Palembang melainkan disebuah kecamatan di pojok Provinsi Sumatera Selatan yaitu di Puskesmas Buay Madang, kemudian bahnan nerusin sekolah di FKM USU, Medan. maka dapetlah gelar SKM, Bahnan kemudian ngelanjutin kejenjang Pascasarjana di Universitas Indonesia, nggak sia-sia dapet MKes-nya. Bahnan kemudian bertugas di APK Pemda Palembang menjadi seorang pengajar,kemudian pindah di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, di seksi Kesehatan Lingkungan, konsistensinya di Dunia kesehatan lingkungan membuat bahnan banyak mengajar dimana-mana selain tetap mengajar di APK Pemda, bahnan juga mengajar disejumlah sekolah tinggi kesehatan (Stikes) yang ada di Kota Palembang.

Oh..ya ditanya soal keluarga bahnan saat ini udah punya 4 orang junior, 3 orang cewek plus 1 orang cewe tentu bokin 1.

Ok...untuk om bahnan thanks atas infonya...besok-besok kirim kabar lagi, termasuk kawan-kawan yang laen, biar blog ini gak kosong.

Kamis, September 04, 2008

Selamat untuk Kyai Oedin


Pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Lampung yang dilaksanakan hari kemarin 3 September 2008) Sjachroedin ZP - Joko Umar Said terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, hal ini berdasarkan hasil perhitungan cepat (Quick Count) yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang disiarkan langsung melalui Metro TV mulai pukul 13.05 WIB di ketahui Pasangan Sjachroedin ZP - Joko Umar Said memperoleh dukungan suara terbanyak. Dari 400 sampel TPS sebanyak 70,25% suara yang masuk pada Lembaga Survei Indonesia diketahui hasil perolehan suara Cagub dan Cawagub peserta Pilkada Lampung, sbb :

Sjachroedin. ZP - Joko Umar Said : 42,45 %
M. Alzier Dianis Thabranie - Bambang Sudibyo : 20,69 %
Zulkifli Anwar - akhmadi Sumaryanto : 15,61 %
Andy Achmad SJ - M. Suparjo : 10,07 %
Oemarsono - Thomas Azis Riska : 5,61 %
Muhajir Utomo - Andi Arief : 3,1 %
Sofjan Jacoeb - Bambang Waluyo Utomo : 2,47%

SELAMAT kepada Bapak Sjchroedin ZP dan Bapak Joko Umar Said, semoga dapat menjalankan Amanah yang diberikan oleh masyarakat Lampung demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Lampung. Visi dan Misi yang telah dicanangkan semoga dapat menjadi pegangan.

Senin, Agustus 25, 2008

Pusat Informasi Budaya Lampung kok loyo !




Beberapa hari yang lewat saya berkesempatan untuk melihat-lihat PKOR Way Halim, Bandarlampung, ituloh tempat olah raga, juga anjungan pameran dari Kabupaten/Kota se-Provisi Lampung serta tempat anak-anak muda nongrong dengan motor atau mobilnya disitu. Emang sich tempat ini biasa saya lewati karena nganter anak sekolah tiap harinya.

Hari itu saya mo nonton pembukaan Festival krakatau 2008, jadi mo mastiin bener gak abis jam 11.00 Wib dipelataran Gedung Sumpah Pemuda belum terlihat bakal ada event Nasional juga karena terus terang untuk Festival saya minim sekali dengan infonya baik dengan publikasi atau promosi yang lagi-lagi...kalah dengan promosinya Visit Musi atau Festifal Bunga di Sulawesi sana. Terus terang sebagai bagian dari Promosi Wisata Provinsi Lampung ada beberapa tempat yang cukup buat kita prihatin...kemana kita ini, katanya mo mempromosikan Wisata Lampung..koq cuma sekedarnya doang...benahin donk Fasilitas pelengkap wisatanya...Oh yach ini beberapa Foto...anjungan seperti Sesat Agung, Pusat Informasi Budaya Lampung yang hampir setiap hari saya lewati gak banyak kegiatan. Kalo ini mau ditulis Pusat Informasi Budaya Lampung...maunya kasih donk buat masyarakat tau..., sebagai bagian Visit Lampung Years 2009, Pusat Informasi Budaya Lampung sangat dibutuhkan masyarakat baik masyarakat wisatawan maupun masyarakat lokal sebagai bahan ia menjual cerita tentang keindahan budaya yang ia miliki. Terus terang terasa miris saya melihatnya ditengah gembar-gembor Visit Lampung...koq gedung seperti Pusat Informasi Budaya, atau Sesat Agung di PKOR Way Halim, hanya disinggahi hewan ternak (ini bener loh tempat kambing istirahat).....coba dong dipercantik....(perlu modal)...yach iyalah semuanya emang perlu modal...investasi...masa mau dapat pendapatan daerah gak mau keluar modal...(cuma preman yang mau dapet ga mau kluar modal). Sesat Agung juga bukan sekedar buat kawinann tapi tampilin dong kegiatan budaya Lampung bikin donk acara-acara disitu...ok...nyak ulun lampung, nyak agow Lampung hibat...mak skedar basa-basi gawoh. tabik pun

Festival Krakatau 2008







Gimana sobat alumni, kangen gak dengan Lampung...buat yang tugasnya jauh pastinya kerinduan itu ada, apalagi yang emang sudah berjodoh didaerah sana atau di Lampung waktu itu cuma kuliahnya aja. Tapi mudah-mudahan Lampung punya kenangan tersendiri dihati kalian. Oh yach beberapa hari lalu diadakan pembukaan Festival Krakatau Tahun 2008, ituloh even dalam upaya menggaet turis atau wisatawan baik lokal maupun interlokal (SLJJ kale...).

Jadi sebagai orang Lampung saya kudu nyampe in ke kawan-kawan semua, khan sudah jadi slogannya bahwa media ini nampung apa aja. Oh yach Lampung sudah mencanangkan Visit Lampung 2009, (kalo di Sumatera Selatan ada Visit Musinya). Salah satu rangkaiannya adalah Festival Krakatau ini. Ada beberapa lagi Festival seperti Pesta Topeng Sakura (Teluk Stabas) di Lampung Barat, Festival Layang-layang n laennya.

Emang sich Festival ini masih banyak dinilai orang sekedar seremonial tapi mudah-mudahan seiring banyaknya kritikan terhadap Festival Krakatau akan menjadi Festival yang layak ditunggu oleh Wisatawan termasuk masyarakat Lampung sendiri. Supaya masyarakat Lampung bangga dengan acara itu dan dapat memberi keuntungan konkret bagi penghasilan mereka.

Nah...itu sedikit oleh-oleh dari ku mudah-udahan kalo mo ke Lampung...bisa punya acara yang banyak, bisa bawa anak, istri, suami atau yang laennya.

Sabtu, Agustus 23, 2008

tanpa judul

Assalamualaikum wr wb
Tak terasa sudah 20 tahun berlalu ketika itu aku masuk kuliah di Akademi Penilik Kesehatan Tanjung karang. Banyak teman-teman yang tidak saling kenal waktu itu….. ada edwar zuliyar, muqouwis, darman joko, amin, zainal, ahmadi………dll karena system penerimaan mahasiswa melalui jalur UMPTK secara nasional.
Aku tidak tahu apa itu APK, yah….. pokoknya kuliah gitu aja……….deh……..
Banyak teman dari luar Lampung, ada yang dari Jawa, Sumsel, Sumbar dsb…
Ketika aku mengedit kembali foto-foto masa kuliah terasa geli dan memang kondisi saat itu seolah tanpa beban kehidupan….. yang ada hanya senang, tertawa, dan hehehehehe……………..
Tahun 1991 aku selesai Kuliah dan selang satu tahun aku ditempatkan untuk bekerja di Kantor Departemen Kesehatan Lampung Utara. Teman-teman banyak yang terpisah, dan terasa sepi kembali ………
Setelah aku bertugas di Kandepkes Lampung Utara, kemudian mutasi di Dinas Kesehatan Lampung Tengah tahun 1995. Empat tahun bertugas di Lampung Tengah aku ditugaskan untuk belajar kembali di S1. Pilihan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 1999. Namun selesai kuliah Lampung Tengah sudah terpecah aklibat pemekaran daerah menjadi 3 kabupaten/kota.
Pada tahun 2001 aku ditempatkan di Dinas Kota Metro sebagai staf P2.
Pada tahun 2007 aku kembali ditugaskan untuk belajar kembali (maklum gak pinter-pinter)
Kini aku masih menggeluti kualiahku di IKM Universitas Gadjahmada Jogjakarta, dengan minat Field Epidemiology Trining Program (FETP).

Wasalamualaikum wre.wb…..

Rahmad Budianto

Selasa, Agustus 19, 2008

sedekah yang paling utama

Sedekah yang Paling Utama
[Print View] [kirim ke Teman]


Kata orang tua kita, hidup berkeluarga adalah kehidupan orang dewasa. Perkataan seperti ini memang sesuai dengan kenyataan yang ada karena orang yang menjalani hidup berkeluarga harus siap bersikap dewasa dalam menghadapi liku-liku hidup berumah tangga.
Salah satu sikap kedewasaan dari seseorang adalah bila ia tidak semata menuntut agar semua haknya dipenuhi tanpa menyeimbangkan dengan pemenuhan kewajiban dan tanggung jawabnya. Sudah seharusnya orang yang berumah tangga mengerti apa yang menjadi kewajibannya terhadap pasangannya dan memahami tanggung jawabnya, kemudian berupaya semampunya memenuhi dan melaksanakan kewajiban tersebut.
Salah satu kewajiban sekaligus tanggung jawab seorang suami adalah memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya sesuai kemampuan. Kewajiban ini selain ditunjukkan dalam Al Qur’an dan As-Sunnah, juga dengan ijma’ (kesepakatan ulama). (Nailul Authar, 6/374)
Sengaja kita angkat permasalahan ini karena ada di antara suami yang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu dengan kewajiban yang satu ini, sehingga ia berlepas tangan dari memberi nafkah kepada keluarganya. Satu contoh kasus, seorang ibu dari tiga anak mengeluhkan suaminya yang enggan bekerja untuk menafkahi keluarganya. Kalaupun ia bekerja maka hasilnya semata untuk diri sendiri, untuk makan enak dan membeli kebutuhannya. Sementara untuk makan sehari-hari anak dan istrinya ditanggung oleh sang istri yang terpaksa berjualan makanan ringan untuk menghidupi diri dan anak-anaknya. Sesekali si suami mau mengeluarkan uang dari sakunya bila istrinya telah marah-marah dan menuntut tanggung jawabnya.
Lain lagi kisah seorang ibu setengah baya yang telah memiliki beberapa orang cucu. Setelah berhenti dari pekerjaannya, sang suami hanya tinggal di rumah, tidak mau mencari nafkah untuk keluarganya. Akhirnya, tanggung jawab memberi nafkah pun beralih kepada sang istri sementara suaminya bersikap masa bodoh.
Dua kasus yang kami sebutkan di atas benar-benar terjadi dan mungkin banyak pula kejadian yang sejenis, baik itu di kalangan orang yang kelihatannya mengerti agama, terlebih lagi di kalangan orang awam.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman menyebutkan kewajiban suami ini:
وَ عَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَ كِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.” (Al-Baqarah: 233)
Ketika Mu’awiyah bin Haidah radhiallahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, apa hak istri salah seorang dari kami terhadap suaminya?”
Beliau menjawab:
((أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَ تَكْسُوْهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ, وَ لاَ تَضْرِب الْوَجْهَ, وَ لاَ تُقَبِّح, وَ لاَ تَهْجُر إِلاَّ فِي الْبَيْتِ))
“Engkau beri makan istrimu bila engkau makan, dan engkau beri pakaian bila engkau berpakaian. Jangan engkau pukul wajahnya, jangan engkau jelekkan1 dan jangan engkau boikot kecuali di dalam rumah.” (HR. Abu Dawud no.1830 dan Ibnu Majah no. 1840. Dihasankan oleh Asy-Syaikh Muqbil dalam Ash-Shahihul Musnad, 2/202)
Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata: “Dalam hadits ini terdapat dalil tentang wajibnya suami memberi makan kepada istrinya dengan apa yang ia makan dan memberi pakaian kepada istrinya dengan apa yang ia pakai, tidak boleh memukulnya dan tidak pula menjelekkannya.” (Nailul Authar, 6/376)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika haji Wada’ berkhutbah di hadapan manusia. Setelah memuji dan menyanjung Allah, beliau memberi peringatan dan nasehat. Kemudian beliau berkata:
((أَلاَ وَ اسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّمَا هُنَّ عَوَانٌ عِنْدَكُمْ, لَيْسَ تَمْلِكُوْنَ مِنْهُنَّ شَيْئًا غَْرَ ذَلِكَ إِلاَّ أَنْ يَأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ , فَإِنْ فَعَلْنَ فَاهْجُرُوْهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَ اضْرِبُوْهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ . فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تبَغْوُاْ عَلَيْهِنَّ سَبِيْلاً, أَلاَ إِنَ لَكُمْ عَلَى نِسَائكِمُ ْحَقًّا, وَ لِنِسَائِكُمْ عَلَيْكُمْ حَقًّا, فَحَقُّكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوْطِئْنَ فُرُشَكُمْ مَنْ تَكْرَهُوْنَ , وَ لاَ يَأْذَنَّ فِي بُيُوْتِكُمْ لِمَنْ تَكْرَهُوْنَ , أَلاَ وَ حَقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَنْ تُحْسِنُوْا إِلَيْهِنَّ فيِ كِسْوَتهِنَّ وَ طَعَامِهِنَّ))
“Ketahuilah, berpesanlah tentang kebaikan terhadap para wanita (para istri)2 karena mereka hanyalah tawanan di sisi (di tangan) kalian, kalian tidak menguasai dari mereka sedikitpun kecuali hanya itu,3 terkecuali bila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata4. Maka bila mereka melakukan hal itu, boikotlah mereka di tempat tidurnya dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. Namun bila mereka menaati kalian, tidak ada jalan bagi kalian untuk menyakiti mereka. Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian dan mereka pun memiliki hak terhadap kalian. Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan seorang yang kalian benci untuk menginjak permadani kalian dan mereka tidak boleh mengijinkan orang yang kalian benci untuk masuk ke rumah kalian. Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah kalian berbuat baik terhadap mereka dalam hal pakaian dan makanan mereka.” (HR. Tirmidzi no. 1173 dan Ibnu Majah no. 1841, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil no. 2030)

Hendaknya para suami mengetahui bahwa nafkah yang ia berikan kepada keluarganya tidaklah bernilai sia-sia di hadapan Allah. Bahkan nafkah itu terhitung sebagai amalan sedekahnya sebagaimana hadits Abu Mas’ud Al-Anshari radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
((إِذَا أَنْفَقَ الْمُسْلِمُ نَفَقَةً عَلَى أَهْلِهِ وَ هُوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةٌ))
“Apabila seorang muslim memberi nafkah kepada keluarganya dan dia mengharapkan pahala dengannya maka nafkah tadi teranggap sebagai sedekahnya.” (HR. Al-Bukhari no. 55, 4006, 5351 dan Muslim no. 1002)
Sampaipun satu suapan yang diberikan seorang suami kepada istrinya, teranggap sebagai amalan sedekah sang suami. Demikian disabdakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada shahabat beliau, Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu 'anhu:
(( وَ مَهْمَا أَنْفَقْتَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ, حَتَّى الْلُقْمَة فِي فِيِّ امْرَأَتِكَ))
“Dan apa pun yang engkau nafkahkan maka itu teranggap sebagai sedekah bagimu sampaipun suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu.” (HR. Al-Bukhari no. 5354 dan Muslim no. 1628)
Dalam riwayat Muslim disebutkan:
(( وَ لَسْتَ تُنْفِقُ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللهِ إِلاَّ أُجِرْتَ بِهَا حَتَّى الْلُقْمَة تَجْعَلُهَا فِي فِيِّ امْرَأَتِكَ))
“Tidaklah engkau menafkahkan satu nafkah yang dengannya engkau mengharap wajah Allah kecuali engkau akan diberi pahala dengannya sampaipun satu suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu.”
Al-Muhallab berkata: “Nafkah untuk keluarga hukumnya wajib dengan ijma’ (kesepakatan ulama). Adapun Penetap syariat (yakni Allah –red) menamakannya dengan sedekah hanyalah dikarenakan kekhawatiran adanya sangkaan bahwa mereka tidak akan diberi pahala atas kewajiban yang mereka tunaikan. Mereka telah mengetahui pahala sedekah, maka Penetap syariat mengenalkan kepada mereka bahwa nafkah/infak yang mereka keluarkan (untuk keluarga) adalah sedekah mereka sehingga mereka tidak mengeluarkan sedekah itu kepada selain keluarga, kecuali setelah mereka mencukupi keluarga mereka. Dan penamaan infak ini dengan sedekah adalah dalam rangka mendorong mereka agar mendahulukan sedekah yang wajib (yaitu memberi nafkah kepada keluarga) daripada sedekah yang sunnah.” (Fathul Bari, 9/600)
Namun tentunya nafkah itu barulah bernilai sedekah bila dibarengi dengan niat karena Allah sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Sa’ad di atas.
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata ketika menerangkan hadits Abu Mas’ud Al-Anshari radhiallahu 'anhu: “Hadits ini menerangkan bahwa yang dimaukan dengan sedekah dan nafkah secara mutlak dalam hadits-hadits yang ada adalah bila orang yang mengeluarkannya itu ihtisab, maknanya ia menginginkan wajah Allah dengan nafkah tersebut. Sehingga bila seseorang memberikan nafkah dalam keadaan lupa atau kacau pikirannya, tidaklah ia mendapatkan nilai sedekah seperti yang dinyatakan dalam hadits ini, namun yang masuk dalam hadits ini hanyalah bila seseorang itu muhtasib (mengharapkan pahala), ia ingat kewajibannya untuk memberikan infak kepada istri, anak-anaknya, budaknya dan orang-orang yang wajib ia nafkahi selain mereka…” (Syarah Shahih Muslim, 7/88-89)
Beliau juga berkata ketika mensyarah (menjelaskan) hadits Sa’ad: “Hadits ini menunjukkan disenanginya memberi infak dalam berbagai perkara kebaikan, dan menunjukkan bahwa amalan itu tergantung niatnya, sehingga seseorang itu hanyalah diberi pahala atas amalnya dengan niatnya. Hadits ini juga menunjukkan bahwa memberi infak kepada keluarga akan diberi pahala bila mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana pula dalam hadits ini ditunjukkan bahwa perkara mubah bila diniatkan untuk mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menjadi amalan ketaatan dan diberi pahala karenanya.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memberi peringatan tentang hal ini dengan sabda beliau: “Sampaipun satu suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu,” sementara istri termasuk bagian dunia yang paling khusus bagi seorang laki-laki, tempat pelampiasan syahwatnya dan tempat kelezatannya yang mubah. Biasanya menyuapi istri hanya terjadi ketika sedang bercengkerama, berlemah lembut dan bercumbu dengan sesuatu yang mubah. Bila dipikir, keadaan seperti ini tentunya sangat jauh dari ketaatan dan perkara-perkara akhirat. Namun bersamaan dengan itu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan bila si suami memaksudkan suapan tersebut dalam rangka mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala maka ia akan memperoleh pahala dengan perbuatan tersebut.
Tentunya perbuatan yang selain ini lebih pantas untuk memperoleh pahala bila ditujukan karena wajah Allah . Terkandung dalam hal ini apabila manusia melakukan sesuatu yang asalnya mubah dengan mengharap wajah Allah maka ia akan diberi pahala, seperti bila seseorang makan dengan niat agar kuat dalam melakukan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, tidur untuk istirahat agar bisa bangun untuk melaksanakan ibadah dalam keadaan segar lagi bersemangat, bercumbu dengan istri dan budak wanita yang dimiliki dengan tujuan menjaga diri, pandangannya dan selainnya dari perkara yang haram, juga untuk tujuan memenuhi hak istri dan untuk memperoleh anak yang shalih. Inilah makna dari sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: (“Dan pada kemaluan salah seorang dari kalian ada sedekah.”) Wallahu a’lam.” (Syarah Shahih Muslim, 11/77-78)
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullah berkata: “Dari hadits (Sa’ad) ini diambil faidah bahwasanya satu amalan tidak akan diperoleh pahala karenanya kecuali bila amalan itu bergandengan dengan niat.” (Fathul Bari, 9/600)
Kemudian beliau menukilkan ucapan Al-Imam Ath-Thabari secara ringkas: “Wajib memberi nafkah kepada keluarga. Orang yang melakukannya akan diberi pahala dengan tujuannya. Dan tidaklah saling bertentangan antara keberadaan nafkah ini sebagai sesuatu yang wajib dengan penamaannya sebagai sedekah, bahkan nafkah ini lebih utama daripada sedekah yang sunnah.”
Nafkah yang diberikan seorang suami kepada keluarganya merupakan nafkah yang paling utama (afdhal) dan paling besar pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tsauban radhiallahu 'anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
((أَفْضَلُ دِيْنَارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ دِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى عِيَالِهِ, وَ دِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى دَابَتِهِ فِي سَبِيْلِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ , وَدِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِي سَبِيْلِ اللهِ))
“Dinar yang paling utama yang dibelanjakan oleh seseorang adalah dinar yang dinafkahkan untuk keluarganya, dan dinar yang dibelanjakan oleh seseorang untuk tunggangannya dalam jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dinar yang diinfakkan oleh seseorang untuk teman-temannya di jalan Allah.” (HR. Muslim no. 994)
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
((دِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيْلِ اللهِ , وَ دِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ , وَ دِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ, وَ دِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ , أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ ))
“Satu dinar yang engkau belanjakan di jalan Allah, satu dinar yang engkau keluarkan untuk membebaskan budak, satu dinar yang engkau sedekahkan kepada seorang miskin dan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu, maka yang paling besar pahalanya dari semua nafkah tersebut adalah satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu.” (HR. Muslim no. 995)
Tentunya nafkah ini dikeluarkan oleh seorang suami sesuai dengan kadar kemampuannya, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Orang yang mampu hendaknya memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan yang ada.” (Ath-Thalaq: 7)
Tidak ada penetapan besarnya nafkah yang wajib dikeluarkan oleh suami, namun yang jadi patokan adalah kecukupan nafkah tersebut bagi yang dinafkahi, demikian pendapat jumhur ulama dari perselisihan pendapat yang ada. (Subulus Salam, 3/341, Nailul Authar, 6/377)
Para suami hendaknya mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berjanji untuk mengganti nafkah yang telah diberikan oleh seorang hamba, dan tentunya ganti dari Allah lebih baik dan lebih mulia.
“Dan apa saja yang kalian nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya.” (Saba: 39)
Seorang suami yang tidak memberikan nafkah kepada keluarganya sementara ia punya kemampuan berarti ia telah melalaikan satu kewajiban yang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah bebankan di pundaknya, dan cukuplah baginya untuk mendapatkan dosa. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan hal ini dalam sabdanya:
كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوَّتَهُ
“Cukuplah bagi seseorang untuk mendapatkan dosa bila ia menahan makanan dari orang yang berhak mendapatkan makanan darinya.”6 (HR. Muslim no. 996)
Al-Imam Ash-Shan’ani rahimahullah berkata: “Hadits ini merupakan dalil tentang wajibnya seseorang memberi nafkah kepada orang yang di bawah tanggungannya. Karena tidaklah seseorang dihukumi berdosa kecuali karena ia telah meninggalkan kewajibannya. Disampaikan di sini bahwa dosanya tersebut cukup untuk membinasakan dirinya tanpa harus menyertakan dosa yang selainnya.” (Subulus Salam, 3/345)
Bila ternyata seorang suami tidak memberikan nafkah kepada istrinya dengan pemberian yang mencukupi atau malah tidak memberikan sama sekali, diperkenankan bagi seorang istri untuk mengambil dari harta suaminya walau tanpa sepengetahuannya. Hal ini pernah terjadi pada diri Hindun bintu ‘Utbah radhiallahu 'anha, istri Abu Sufyan dan ibu dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan radhiallahu 'anhuma. Ia mengadukan keadaan dirinya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ شَحِيْحٌ, وَ لَيْسَ يُعْطِيْنِي مَا يَكْفِيْنِي وَ وَلَدِي إِلَّا مَا أَخَذْتُ مِنْهُ وَ هُوَ لاَ يَعْلَم ُ7 .
فَقَالَ : (( خُذِيْ مَا يَكْفِيْكِ وَ وَلَدَكِ بِالْمَعرُوْفِ))
“Abu Sufyan itu seorang lelaki yang bakhil.8 Ia tidak memberi nafkah yang cukup padaku dan anakku, kecuali bila aku mengambil dari hartanya dalam keadaan ia tidak tahu.”9 Rasulullah menjawab: “Ambillah untukmu dan anakmu dengan apa yang mencukupimu dengan cara yang ma’ruf.” (HR. Al-Bukhari no. 5364 dan Muslim no. 1714)
Namun tentunya seorang istri hanya dibolehkan mengambil harta tersebut dengan cara yang ma’ruf, yaitu kadar harta yang diambil tersebut diketahui secara kebiasaan telah mencukupi. (Fathul Bari, 9/613)
Adapun bila suami telah memberikan nafkah dengan cukup sesuai kemampuannya, tidak boleh seorang istri mengambil harta suaminya tanpa ijinnya.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

1 Maksudnya, kata Abu Dawud, dengan mengatakan: “Semoga Allah menjelekkanmu.” (Sunan Abi Dawud, Kitabun Nikah, bab Fi Haqqil Mar-ah ‘ala Zaujiha). Demikian pula mengucapkan ucapan yang jelek, mencerca, mencela dan semisalnya. (‘Aunul Ma’bud)

2 Berkata Al-Qadhi: “Al-Istisha adalah menerima wasiat, maka makna ucapan Nabi ini adalah: Aku wasiatkan kalian untuk berbuat kebaikan terhadap para istri, maka terimalah wasiatku ini.” (Tuhfatul Ahwadzi)

3 Yakni selain istimta’ (berasyik masyuk dengannya), menjaga diri untuk suaminya, menjaga harta suami dan anaknya serta menunaikan kebutuhan suami dan melayaninya. (Bahjatun Nazhirin, 1/361)

4 Seperti nusyuz, buruknya pergaulan dengan suami dan tidak menjaga kehormatan diri. (Tuhfatul Ahwadzi)

5 Yang dimaksud dengan yahtasibuha adalah bertujuan untuk mencari pahala. (Fathul Bari, 9/600)

6 Orang yang ia beri makan adalah mereka yang wajib untuk ia berikan infak/nafkah, yaitu istrinya, anak-anak, budak yang diimiliki. (Subulus Salam, 3/345)

7 Dalam lafadz lain, Hindun berkata:

“Apakah aku berdosa bila aku mengambil dari hartanya dengan sembunyi-sembunyi?” (HR. Al-Bukhari no. 2211)

8 Al-Qurthubi menyatakan: “Hindun tidaklah memaksudkan bahwa sifat Abu Sufyan itu bakhil dalam seluruh keadaannya. Namun ia hanyalah mensifatkan keadaan dirinya bersama Abu Sufyan, bahwa Abu Sufyan menyempitkan pemberian nafkah untuknya dan untuk anak-anaknya. Dan ini tidaklah berkonsekuensi bahwa Abu Sufyan itu memiliki sifat bakhil secara mutlak karena kebanyakan para tokoh/pemimpin melakukan hal tersebut terhadap istrinya dan ia mementingkan/lebih mendahulukan orang lain dalam rangka mengambil hati mereka.” (Fathul Bari, 9/613)

9 Hadits ini merupakan satu dalil tentang bolehnya seseorang menyebut perkara orang lain yang tidak ia sukai bila dalam rangka meminta fatwa kepada seorang alim atau mengadukan perkaranya kepada orang yang berwenang dan semisalnya. Ini salah satu bentuk ghibah yang diperbolehkan. (Syarah Shahih Muslim, 12/7, Fathul Bari, 9/613, Subulus Salam, 3/341)

Kamis, Agustus 14, 2008

Jumpa lagi (dengan messy disini)



Pagi, siang, malem broooooooooooo, uy udah pada ditunggu-tunggu tapi yang kirim-kirim blom-blom juga, gimana nich. Coba dong kasih-kasih kabar jadi yang laen pada tau, paling gak ini untuk tempat kita kumpul,

Kalo diitung-itungn tamatan APK/PAMSKL/AKL/jur. Kesling udah ampir ribuan, jadi paling gak blog ini bisa nampilin wajah-wajah ratusan alumninya. 'N yang paling penting juga blog ini bisa dimanfaatin buat adik-adik yang mungkin masih cari-cari peluang bekerja baik Swasta/PNS. Jadi saya saranin buat alumni yang udah gawe kasih dong info misalnya penerimaan PNS di Kabpatennya...atau Provinsinya. Kitakan tau banyak dari alumni yang sudah menyebar kemana-mana baik di Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi juga yang di Papua. Ini kan modal buat adek-adek cari-cari informasi, jadi saran saya blog ini bukan hanya buat yang udah kerja aja, blok ini buat para alumni semua, adek mahasiswa bahkan dosen-dosennya juga diajak untuk berinteraksi.

Ok. Kenyataan dilapangan alumni Kesling nggak melulu kerja di kesehatan lingkungan, nah itu artinya...semua yang ada bisa jadi peluang. Ok met...beraktivitas...salam 'tuk semua...untuk Sohib Gua Snack (Joko Prayitno) di Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Syamsuni Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, Wansori Daya D...dan laennya. Salam

Dariku om_wiez@yahoo.com

Rahmad Budianto


Nah ini dia, alumni Akademi Penilik Kesehatan Tanjungkarang, Rahmad Budianto, SKM. Beliau ini alumni APK Angkatan I. Rahmad Budianto saat ini sedang mengikuti tugas belajar Pasca Sarjana (S2). Kesehariannya Rahmat tinggal di Metro termasuk berdinas di Dinas Kesehatan Kote Metro.

Nah liat...Rahmat lagi merenung di kost-kost-annya, apa yang kau renungkan bud. Ok, besok2 kasih cerita lagi ya termasuk kamu tugas belajar dimana...

Buat yang mau hubungan langsung dapat kirim-kirim ke email : rahmadbudianto@yahoo.co.id

Minggu, Juli 20, 2008

Salam Hangat Buat Alumni Kesehatan Lingkungan






Salam hangat buat rekan-rekan alumni Kesehatan Lingkungan Tanjungkarang, khususnya angkatan ke-3 1990-1993).

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Masih ingatkan dengan aku ........... Eksodes, itu nama Bagus-ku waktu OPSPEK tahun 1990. Aku angkatan ke-3 APK Tanjungkarang lulus tahun 1993. Namaku kalo lengkap pake gelar akademi (hehehe... rada nyombong nih)adalah Muhtadi Arsyad Temenggung, S.T., M.Si.

Kalau disuruh buat daftar riwayat pekerjaan mungkin aku yang paling banyak diantara rekan-rekan se-Alumni, maklumlah kutu lonjat, tapi walaupun kutu loncat namanya "kesehatan lingkungan" tetap mengalir dalam setiap denyut nadi-ku ..........ceeeee, gitu dech.

Selepas lulus APK Tanjungkarang tahun 1993, kalo kawan2 seangkatan udah langsung diangkat jadi PNS, tapi untuk aku... jadi PNS baru pada tahun 1995 dan ditugaskan oleh Kanwil Kesehatan pada waktu itu di Kota Bandar Lampung tepatnya di Puskesmas Way Laga Panjang. Di Puskesmas aku bertugas kurang lebih 5 tahun (1995-2000), maklum setiap Kepala Puskesmas yang bertugas di Puskesmas Way Laga tidak mengizinkan aku pindah, mungkin karena aku rajin kali ya.....hehehe.

Saat di Puskesmas aku melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Bandar Lampung tahun 1997-1999.
Pada tahun 2000 aku pindah tugas ke Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dan ditugaskan di Seksi Pembinaan Kesehatan Lingkungan. Pada tahun itu juga pangkat kepegawaianku berubah dari II/c jadi III/a. Saat itu untuk mengurus penyesuaian ijazah lebih sulit dibandingkan sekarang karena belum Otonomi Daerah semuanya masih menjadi tanggungjawab Departemen Kesehatan, alhamdulillah gelas Sarjana Teknik Lingkungan-ku diakui Dep.Kes.

Tahun 2001,aku melanjutkan studi-ku sebagai PNS tugas belajar di Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (PPS-IPB) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Walaupun begini-begini aku tetap konsisten pada disiplin ilmu "Lingkungan". Disela-sela menyelesaikan thesis-ku tahun 2003 akhir aku menikah dengan teman kuliahku saat di S1 namanya Mei Tenti, S.T. dan alhamdullah pada awal tahun 2004 aku kembali ke Bandar Lampung dengan membawa gelas Master Sains (M.Si)...... nyombong lagi nih hehehe..., gak apa-apa ya.

Tahun 2004 setelah menyelesaikan studi di PPs-IPB oleh Walikota Kota Bandar Lampung aku tidak dikembalikan ke unit kerja asal-ku Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, tapi di tugaskan di BAPPEDA Kota Bandar Lampung Bidang Fisik dan Prasarana (Fispra) yang membawahi koordiansi perencanaan progarm pembangunan salah satunya adalah Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Banyak pengalaman berharga yang aku dapat saat bertugas di BAPPEDA. Di Bappeda terutama bidang Fispra sifatnya dinamis, semua program pembangunan khususnya Fispra banyak yang aku ketahui mulai dari Tata Ruang, Permukiman, Penataan Pesisir, Transportasi, Air Bersih, pokoknya banyak dech, termasuk juga bidang ekonomi, sosial budaya yang kesemuanya saling terintegrasi antar Satker atau SKPD. Kenal dekat dengan pejabat-pejabat Pemda termasuk kawan-kawan di Dinas Lain. Mungkin itu kemenangan di Bappeda, semuanya lintas program dan lintas sektor. Setiap hari selalu aja ada rapat koordinasi. Kalo di Bappeda aku dikenal dengan Asisten Sorot (Asrot), tapi bukan hanya sekedar Asrot tapi juga menyiapkan bahan-bahan presentasi dan sambutan terutama buat Pak Wali khususnya kondisi itu yang mau tidak mau menuntut kita untuk selalu membaca, mendengar dan berdiskusi baik sama Ka.Bappeda, kabid dan rekan di Bappeda.

Pengalaman teristimewa saat menjadi Asrot yaitu saat Pak Wali di undang ke Departemen Dalam Negeri untuk menyampaikan keberhasilan program (best practice) Ayo Bersih-Bersih. Aku dan Ka. Bappeda mendampingi beliau.
Kurang lebih aku bertugas di Bappeda selama 4 tahun (2004-2008)

Tahun 2008, dengan keluarkan PP No.41 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah, banyak Dinas/Instansi baru yang dibentuk salah satunya adalah Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) kebetulan Ka.Bidang ku di Bappeda pindah ke BPMP, mungkin karena suka dengan gaya kerja aku, aku ditawarin untuk ikut dengan-nya. Dan aku mengiyakan untuk ikut dengannya. Jadi mulai bulan maret 2008 aku pindah tugas di Badan Penanaman Modal dan Perizinan tepatnya di Bidang Penanaman Modal. Mungkin menurut kawan-kawan tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang aku miliki........ gak kok walau bagaimana-pun "ilmu lingkungan atau kesehatan lingkungan" tetap terpakai, kenapa? karena perizinan yang dikeluarkan beberapa persyaratannya tentang "kelayakan lingkungan" yang di dalamnya ada ilmu kesehatan lingkungan.

Oktober 2008 nanti golongan-ku udah mencapai III/c tapi mungkin belum nasip kali ya, walupun dekat dengan pejabat status-ku masih staf belum memegang jabatan struktural. Aku memegang prinsip jabatan adalah AMANAH yang tidak perlu dikejar, kalau memang sudah waktunya pasti akan sampai, biar orang lain yang menilai kita ....tidak perlu dikejar-kejar apalagi sampai bermain curang, itu PRINSIP yang harus dipegang.

Setelah menikah oktober 2003, tahun 2004 aku dikaruniai seorang putra yang aku beri nama Arnantha Putra Atendy Arsyad Temenggung, sekarang udah sekolah TK nol kecil (maklum kuliahnya dah tua usia 32 tahun). Pada Maret 2008 aku dikaruniai seorang putri yang aku berinama Kayyisah Zhafirah.

Aktivitas lain selain kerja jadi PNS aku juga mengajar sejak tahun 2005 di beberapa perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung, antara lain di Fakultas Teknik Universitas Malahayati Bandar Lampung, Fakultas Teknik dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unibersitas Malahayati Bandar Lampung dan terakhir di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mitra Lampung. Ngajar dimana-mana banyak duit-nya kali ya hehehe........, kalo duit relatif yang jelas dunia mengajar merupakan salah satu pekerjaan yang aku sukai. Pa lagi kalo mahasiswi-nya cuantik-cuantik hehehe.......

Aktivitas organisasi, saat ini aku aktif sebagai pengurus organisasi antaralain di Dewan Air Kota Bandar Lampung, Alumni IPB dan MKTI (Masyarakat Konservasi Tanah dan Air)yang ketuanya adalah Prof. Dr. Muhajir Utomo salah satu calon Gubernur dari jalur independen (perseorangan/non parpol). Dan organisasi kita HAKLI.

Mungkin itu kabar dari aku buat rekan-rekan se-alumni kesehatan lingkungan tanjungkarang. bagi yang suka internet... kebetulan dirumah aku berlangganan speedy, bagi yang punya alangkah baiknya kita bisa ngobrol langsung lewat jaringan internet, macem-macem line yang bisa kita pake :
1. lewat Yahoo Messenger (id-ku: nantha_2004@yahoo.com)
2. lewat MSN (id-ku : lada649@hotmail.com)
3. lewat Camfrog (id-ku: Yudi_2008)

lewat ke-3 itu kita bisa berkomunikasi langsung pake webcamera online, asyik-kan. untuk yang minat (terutama rekan angkatan 3) kita janjian aja kapan bisa online bisa janjian lewat e-mail or lewat sms HP.

email-ku: ma_temenggung@yahoo.co.id
<---- klik ya sekarang


Oke, udah jam 1.44 AM nih, dah malem besok harus bagun pagi untuk ikut apel. Terkhusus buat angkatan 3 yang bertugas jauh : Gurning (NTT), Sajimin Tulungagung-Jatim), Mulyadi (Maluku), Sudarmanto (Papua), Rifai (Papua)... salam hangat dan salam kangen, semoga kamu orang disana jadi alumni APK yang pada sukses.

Wassalam,

Muhtadi A. Temenggung

Rabu, Juli 09, 2008

Kabar dari Tulung Agung


Ok...nich ada temen alumni lagi, namanya Sajimin, SKM yang dulunya PAMSKL Angkatan III Tamat tahun 1993. Sajimin awalnya bertugas di Kabupaten Maluku Tengah tepatnya di seksi Yankes. Setelah namatin S.1 di FKM Unair, Tahun 2002 sajimin pindah ke Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur hingga sekarang. Sajimin, SKM tugas di seksi Pengumpulan data dan informasi, Dinas Kesehatan Kab. Tulung Agung. Buat yang mo liat2 bisa berkunjung ke http://tulungagung.dinkesjatim.go.id.

Oh yach ceritanya lagi tahun 1997 Sajimin Menikahi Sri Endang Wahyuningsih hingga dikaruniai 2 (dua) juniornya : Syahri Abdulmajid Sajimin (1998) dengan Aisyah Nurazizah Sajimin (2004). Buat yang mo kontak lebih lanjut bisa kirim2 email ke qsajiq@gmail.com

Ok buat Sajimin, thanks atas kabar mu...sering2 kirim kabar atau kegiatanmu sekalian foto-fotonya.

Jumat, Juli 04, 2008

Sri Pujiasih Yusuf


Ringkas aja namaku Sri Pujiasih Yusuf. Tentunya nama belakangnya itu my husband. Aku APK Angk. IV. Saat ini aku telah dikaruniai sepasang momongan. Aku tugas di Dinkes Kab. Lampung Utara sejak diangkat tahun 2006. Saat itu aku di Seksi PL, trus geser ke P2, keuangan, sekarang balik lagi di P2. Aku juga punya usahan sampingan selain PNS, yaitu di Net Working tepatnya Questnet International, bergerak di bidang bisnins jaringan, meski belum pesat tapi lumayan lah buat tambahan penghasilan, juga bergerak di bidang Valas meski baru Dinar Iraq, hasil belum nampak, tapi itu masa depan (yang mau bergabung ditunggu ya.....). Aku dan keluarga tinggal di Jl. Teladan Gang Al Yaqin No 244 Kotagapura Kotabumi Lampung Utara.
Mudah2an alumni masih ingat dengan ku, salam buat semuanya
Wasalam,

Rabu, Juli 02, 2008

APK ANGKATAN IV SRI PUJIASIH YUSUF

Ringkasnya namaku Sri Pujiasih Yusuf. Tentunya nama belakangnya itu my husband. Aku APK Angk. IV, Saat ini aku telah dikaruniai sepasang momongan. Aku tugas di Dinkes Kab. Lampung Utara sejak diangkat tahun 2006. Saat itu aku di Seksi PL, trus geser ke P2, trus di keuangan, sekarang balik lagi di P2.
My husband, Wasor TB-Kusta Lampung Utara, beliau juga alumni kita juga meski waktu itu baru D1 (SPPH), 6 tahun tugas di Menggala (OMEGA = Orang Menggala Asli), trus nglanjut di APK Purwokerto Tahun 1990, pulang, tugas di Dinkes Kab. Lampung Utara, di seksi PL sebagai Kasubsi Kebling selama 6 tahun, trus geser di P2 sebagai Kasi sampai 2004, nglanjut S1 di FKM Urindo Jakart 2002, pulang malah jadi wasor TB-Kusta sampai saat ini, karna sangat cintanya ama tugasnya sampai sampai gak mau lagi di promosikan sebagai Kasubag UP
katanya lebih enjoy jadi wasor, Oh ya itu tentang aku dan keluarga. Aku juga punya usahan sampingan selain PNS, yaitu di Net Working tepatnya Questnet International, bergerak di bidang bisnins jaringan, meski belum pesat tapi lumayan lah buat tambahan penghasilan, juga bergerak di bidang Valas meski baru Dinar Iraq, hasil belum nampak, tapi itu masa depan. Lagi, aku dan keluarga tinggal di Jln Teladan Gang Al Yaqin No 244 Kotagapura Kotabumi Lampung Utara.
Itu saja kiai dataku, mudah2an alumni masih ingat dengan ku, salam buat semuanya
Wasalam,

Senin, Juni 23, 2008

Setyawati Handayani (APK.I)






Nah satu lagi dah datang, Setyawati Handayani, ST, biasa dipanggil 'nduk, kalo saya manggilnya nunik salim. Alumni Angkatan I ini sekarang tugas di Sie. Pemberantasan Penyakit, Dinkes Prov. Lampung. Waktu mula-mula dateng langsung dari Purwokerto loch tahun 1988 n sampe sekarang netep di Lampung, jodoh orang lampung.

Buat yang mo kontak please ke e-mail : nuni_salim@yahoo.com

Naah ini lampirannya; junior berserta husband-nya...Ok lim, sukses s'lalu

Minggu, Juni 22, 2008

Mantan dosen dan mantan mahasiswa hehehe


masih inget ame salah satu atau salah dua dosen kite... ntu ada pak Haris Kadarusman, SKM, M.Kes ("kang ais") trus ade juga Pak Ferizal Masra, SKM,M.Kes ("uda ical").. ne foto waktu kita sama2 ngikutin acara work shop operational research di Jogja tahun 2006 kemaren... asik sih.. kerja bareng mereka... sebagai dosen.. sebagai teman dan sebagai partner dan yang jelas sebagai keluarga... bravo..
by..darman

Sabtu, Juni 21, 2008

Organisasi IKA-AKLI










Assalamu'alaikum... temen2..., pertama aku berterima kasih dan memberikan apresiasi buat mr. WIEZ yang udah meluangkan waktu dan idenya untuk terciptanya blog ini... ini suatu karya yang sangat saya hargai karena tidak semua orang bisa meluangkan waktu hanya untuk suatu organisasi seperti ini..

Oh yah...selain itu. saya mohon maaf... kepada semua temen2 alumni,.. saya dan rekan2 yang di beri amanah untuk menjalankan organisasi IKA-AKLI ini selama ini memang belum dpat berjalan sebagai mana mestinya..

waktu reuni di Kampus yang pertama itu sudah dibentuk kepengurusan yang kebetulan waktu itu yang terpilih adalah

1. Darman zayadan sebagai ketua umum
2. Ahmad Fikri sebagai sekretaris umum
3. M. Muqouwis. AT sebagai Bendahara umum

Waktu itu juga dibentuk bidang2 dan korda di setiap Kabupaten/Kota... dan catatan2 waktu itu ada di mas fikri...

Sebetulnya kita2 udah beberapa kali merencanakan reorganisasi dan temu alumni lagi,.. tapi seiring dengan waktu.. kesibukan temen2.. kita2 juga rada sibuk dengan HAKLI, IAKMI... (yang isinya kita2 juga hehehehehe)

Untuk itu dengan media ini kita coba berbagi ide dan saran.. untuk minimal temu alumni walau tidak yang wah... minimal kita mulai dari yang kecil2an.. oh yah... kapan kapan kita conference di Yahoo mesengger (YM).. kayaknya itu lebih interaktif..

ups sorry.. aku lupa dengan data2ku sekarang... (ketinggalan ama temen2 laen)
Sebelum merger dulu di Kanwil Kesehatan (P2M) semenjak merger menjadi Dinkes Prop. Lampung di Matra P3PL, trus migrasi ke perencanaan,(tapi sambil nge-job disana-sini)
sekarang sih ceritanya lagi sekolah lagi di informatika kesehatan ui, (walau terseok2 juga sih...)trus gue dah nikah punya 2 putri,...

email gue : dezh_zayadan@yahoo.co.id hp 08154012486, 08197925444 rmh 0721271764, trus aku tinggal di sebuah komplek perumahan pinggiran bandar lampung (daerah gunung) yaitu di daerah kemiling bumi beringin raya..

nah kayakna segitu dulu info tambahan dan komen dari saya..
sekali lagi thanks buat wiez.. dan partisipasi temn yang laen...









Rabu, Juni 18, 2008

Budi M Ghozali, SKM (APK Angk. II)


Nah... satu lagi dah dateng, thanks atas atensinya buat Budi M Ghozali, SKM. Ini Budi tadinya pernah di Sumatera Selatan, tepatnya di Dinas Kesehatan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Mo salam2 untuk kawan-kawan alumni, sama keinginannya buat mempererat tali silahturahmi. Budi sekarang dinas di Dinas Kesehatan Kab. Tanggamus, Provinsi Lampung, yang bersyukurnya lagi udah jadi kasie Pemberantasan Penyakit, ok selamat...menunaikan tugas n salam tuk keluarga. Oh yach juniornya belon ditapilin baru dikaunya. Untuk yang mo kontak, please ke email : Budimghozali@yahoo.com

Kenderwis (APK Angk. III)



Ini kenderwis (Alumni APK Angkatan III). kirim-kirim kabar, saat ini Ken tugas di Dinas Kesehatan Kab. Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Sebelumnya Ken...tugas di Ambon...bersama Mulyadi, SKM, MKes yang masih bertugas di Poltekkes Ambon, sedang Sajimin SKM saat ini bertugas di Dinas Kesehatan Kab. Tulung Agung, Jawa Timur.

Ok...Ken terimakasih atas infonya...tentunya kabar selanjutnya selalu ditunggu termasuk buat kawan-kawan yang nun jauh dari Lampung, paling tidak kerinduan akan Lampung atau dengan campus tercinta bisa terobati dengan tampilnya kawan-kawan di blog ini.

Buat Ken...fotonya sip...lah dengan juniornya, dengan laut atau danaunya yang tenang itu. Kapan-kapan kirim ya foto-foto dikau lagi tugas termasuk foto-foto Kabupaten Langkat. Ok...salam buat mas rivai (yang ada di Dinkes Prov Sumatera Utara) itu pernah di Lampung. Salam...hangat s'lalu

Senin, Juni 16, 2008

Aku, Keluarga dan Aktifitasku

Hay, Aku Yulianto, APK angkatan II. Status satu isteri dengan satu anak. Aktifitas sehari-hari di Dinas Kes Prov. Lampung Seksi PKDR Bidang Yankes.

Saat ini lagi promo B2W gitu loh, dukung ya minimal hari Jum'at bersepeda ke kantor.

Jakarta, 19 Mei 2008---Menyambut Hari Kebangkitan Nasional, Tim Obor Nusantara bersama dengan Komunitas Bike to Work yang didukung oleh Polygon mengadakan acara melintasi 33 propinsi dengan membawa Obor Nasional mulai dari Sabang dan Merauke tanggal 5 Juni 2008 dan berakhir di Jakarta sekitar bulan Sepetember 2008. Seremonial pelepasan Obor Nusantara diadakan pada 19 Mei 2008 dengan acara kirab yang melibatkan 1000 orang dari berbagai elemen masyarakat mulai dari Karang taruna, Tim rescue, komunitas Bike to Work Jakarta, dan drumband kampus IPDN mulai dari Monumen Proklamasi dan finish di Silang Monas – Jakarta. Event Obor Nusantara ini akan membawa misi kebangkitan Nasional di seluruh propinsi Indonesia dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat di setiap tempat yang dilalui. Acara Deklarasi dan pelepasan ini dihadiri oleh Mendagri, Mensos, para pemuka agama dan Artis-artis ibukota. Lampung yang akan dilintasi rombongan adalah : Kab WK tgl 18-19 Juli, LU tgl 19-20 Juli, LT tgl 20-21 Juli, BL tgl 21 -22 Juli dan LS tgl 23-25 Juli 2008.

APK ANGK III


Hay, gw mai dewi n ade, titip salam buat alumni laennya. sekarang di promkes prov. lampung

Jumat, Juni 13, 2008

Kabar Alumni APK/PAMSKL/AKL/JUR. KESLING TANJUNGKARANG


Pha khabar semuanya, nggak tau sampai saat ini yang namanya APK/PAM-SKL/AKL atau jurusan kesehatan lingkungan Tanjungkarang udah sampai angkatan yang keberapa, abis udah lama nggak kontak dengan my campus, trus juga belum pernah ngadaain reunian lagi. Tapi dari pada nggak ada media sama sekali ada baiknya dibuat blog ini, supaya rekan-rekan alumni ada media untuk saling tukar kabar, atau kalo emang diperlukan saya kasih password blog ini untuk diisi secara langsung atau kirim aja ke e-mail : ikaakli@gmail.com trus sebagai sarana komunikasi ada baiknya nyebutin angkatan keberapa plus namanya.


Jadi gitu dech !...saya sich pinginnya dapat kabar dari kawan-kawan yang ada di Sumatera Selatan seperti Joko Kople, Joko Snack, ahmadi, trus yang ilang seperti Agus Sailan yang katanya di Provinsi Bangka Belitung. Ada juga adek-adek kelas yang ada di Papua, Sulawesi, Kalimantan, kirim dong khabarnya...biar kawan-kawan pada tau, trus buat adek kelas gua yang mungkin udah angkatan yang ke Tujuh belas atau delapan belas, kirim-kirim dik...ceritanya.


Ok...sekali lagi manfaatkan media ini. Salam

Kamis, Juni 12, 2008

M. Muqouwis. AT and family





Salam kangen


Suatu sore menjelang azan mahgrib, hp saya berdering agak tanda tanya juga siapa sang empunya nomor itu karena nomornya sendiri belum ada difile kontak yang saya miliki, ola..la ternyata dia, elya adik tingkatku di APK Tanjungkarang, yang ternyata juga dia pingin sekali ketemu dengan teman-teman...ya reuni gitu...katanya, abis waktu reuni sekitar tahun 1994 dia gak ikut, katanya baru habis melahirkan. oh..gitu yach.

Oh yach...elya sendiri saat ini bertugas di Dinas Kesehatan Batu Raja, Provinsi Sumatera Selatan bersama mas Mahtum yang khabarnya lagi S.2 di UGM dan udah jadi kasubdin kabarnya...ok dech selamat buat mas mahtum...dah jadi penjahat eh..pejabat.

Yah...telpon dari elya itulah yang salah satunya mengilhami saya membuat blog ini, karena untuk ngurusin reunian lagi kayanya cukup berat apalagi kalau ngingetin sudah banyaknya tamatan APK Tanjungkarang, kalau dihitung mulai dari tamatan yang pertama yaitu pada tahun 1991 sampe sekarang 2008. Trus APK juga dah beberapa kali berganti administrasi dari Akademi Penilik Kesehatan, PAM-SKL, trus Akademi Kesehatan Lingkungan dan sekarang malah jadi jurusan kesehatan lingkungan di bawah naungan Politehnik Kesehatan Tanjungkarang.